Setelah sempat ragu2 untuk berangkat akibat bom di Mega Kuningan dan status Siaga 1 di Jakarta, tapi karena semangat yg menggebu dari para peserta juga uang yg bakal hangus karena sudah dibayarkan ke EO, dengan berdoa kepada Tuhan dan atas ijin Pak David & Pak Buntoro, akhirnya team jadi berangkat ke Sawarna jam 20:30 (telat 1,5 jam dari rencana semula).
Dengan 1 ELF, 1 Travelo dan 1 Fortuner… melintasi jalan2 di Jakarta yg lengang tidak biasanya di Jum’at malam long weekend pula, mungkin akibat insiden bom di pagi hari.
Kami berangkat lewat tol ke arah Merak.Jalana tol yg tidak mulus, masih banyak penyempitan akibat perbaikan jalan tol disana sini, membuat peserta sulit tidur. Heran…Astra koq punya jalan tol dengan kualitas seperti itu ya.
Rombongan keluar di tol Serang Timur, langsung ke arah Selatan menuju Pandeglang, sempat mampir sebentar di pom bensin untuk isi bahan bakar dan ke toilet.
Selepas Pandeglang melewati beberapa kota kecamatan kecil seperti Malimping dan Bayah, akhirnya setelah perjalanan sekitar 6,5 jam (lebih cepat dari waktu tempuh normal), sekitar jam 3 pagi kami sampai juga di Desa Sawarna.
Cukup kaget juga…karena pas sampai disana pas mati lampu. Alhasil…dengan masih terkantuk2…kami harus menyeberangi jembatan gantung yg melintasi sungai, untuk menuju rumah penduduk (bahasa kerennya : Home Stay), hanya dengan diterangai lampu senter dan emergency lamp yg sangat membantu. Pagi2 buta yg diisi dengan teriakan2 karena para peserta cewek sangat menikmati terayun2 di jembatan gantung dengan resiko tercebur ke sungai….hehehe..
Ada 4 rumah penduduk yg disediakan untuk para peserta. Lumayan bisa istirahat tidur 1-2 jam,
Menunggu pagi untuk menikmati sunset di pantai Sawarna, kira2 1 kilometer jalan kaki dari desa tempat kami menginap (untuk informasi, perjalanan ke semua objek di Sawarna dilakukan dengan jalan kaki karena mobil tidak bisa masuk)
Jam 05:30 berangkat ke pantai Sawarna…
Butuh waktu sekitar 15 menit jalan kaki kesana
Pantai Sawarna luas & benar2 bersih karena jarang sekali didatangi orang,
hanya ada rombongan TA Finance dan 1 rombongan lagi dari Jakarta yg ada disana pagi tersebut.
Walau masih pagi, narsis mode start to ON
Foto2 wajib jika lagi di pantai :)
Ada yg kehilangan sendal nih…
Jangan lupa foto keluarga
Sarapan di tepi pantai Sawarna yg walaupun menunya cuma sayur tauge, telor dadar, tahu dan krupuk, rasanya enak banget…entah laper…entah karena sambelnya yg ngangenin itu.
Selesai dari pantai, balik dulu ke rumah penduduk untuk bersih2 sebelum perjalanan dilanjutkan ke Gua Lalay.Sekitar jam 10, siap2 berangkat ke Gua Lalay.
Posenya Rina Juliana, kembarannya Rani Juliani nih…
Untuk ke Goa Lalay musti melewati jembatan gantung lagi. Walaupun takut…foto2 tetap jalan dong…
Perjalanan ke Gua Lalay sekitar 40 menit jalan kaki,melintasi kantor kepala desa sawarna dan sawah2. Di sawah aja tetap berpose koq…
Apalagi pas menyeberangi suangai…
Sesaat sebelum masuk ke Gua Lalay…Pada rapi & bersih…belum tahu kalau bakalan bergelut dengan lumpur, kelelawar dan air tanah…hihihihi
Berhubung gak bawa kamera pas masuk gua,takut kecebur dan basah padahal cuma punya satu, jadi nunggu foto2 dari yg bawa kamera pocket atau dari EO-nya nanti.
Yang jelas perjalanan masuk gua benar2 luar biasa & tak terbayangkan.Gelap…serem…basah…lengket…berlumpur…bau…banyak kelelawar…licin…terjal…banyak yg kepeleset…tapi tetep SENANG…
Wajah2 lega setelah keluar dari gua nih…Foto2 lagi doooonggg
Ehemmmm…kembang desa Sawarna
Pulang dari Gua Lalay, setelah mandi langsung pada makan siang yg paling nikmat di saung depan rumah penduduk dengan menu teri asin, sayur asem dan sambel yg nikmat…nambah ahhh…terakhir ditutup dengan kelapa muda… dan istirahat tidur sebelum sorenya berangkat ke Tanjung Layar untuk menikmati sunset.
Sekitar jam 15:30 jalan ke Tanjung Layar.Perjalanan lumayan jauh sekitar 45 menit jalan kaki…dibawah terinya sinar matahari.
Capek….tapi begitu sampai di lokasi, rasa lelah terbayar dengan indahnya view disana…
Para bidadari Sawarna langsung ambil posisi
Siapa nih naek2 ke atas karang…awas jatuh loh…
Pulang dari Gua Lalay, setelah mandi langsung pada makan siang yg paling nikmat di saung depan rumah penduduk dengan menu teri asin, sayur asem dan sambel yg nikmat…nambah ahhh…terakhir ditutup dengan kelapa muda… dan istirahat tidur sebelum sorenya berangkat ke Tanjung Layar untuk menikmati sunset.
Sekitar jam 15:30 jalan ke Tanjung Layar.Perjalanan lumayan jauh sekitar 45 menit jalan kaki…dibawah terinya sinar matahari.
Capek….tapi begitu sampai di lokasi, rasa lelah terbayar dengan indahnya view disana…
Para bidadari Sawarna langsung ambil posisi
Siapa nih naek2 ke atas karang…awas jatuh loh…
Ada yg kenal model ini ? Konon katanya dari Shanghai
Dan ternyata yg paling menikmati perjalanan ke Sawarna itu Pak Mardi…
Sampai batu karang Tanjung Layar aja mau digeser :)
Setelah puas bermain & foto2 di Tanjung Layar,sambil menyusuri tepi pantai di saat sunset, rame2 jalan kembali ke pantai sawarna untuk acara BBQ & makan malam.
Sambil menunggu BBQ & makan malam, kita menghidupkan api unggun sebagai penerangan karena situasi pantai yg memang gelap gulita.
Sangat menyenangkan menikmati api unggun di tepi pantai, sambil trio Febi, Galaxi & Tiar bikin permainan tebak kata lewat gerakan yg diperagakan oleh perwakilan masing2 kelompok.
Makan malam dengan menu ikan bakar yg didahului oleh pop mie bikin perut full, apalagi masih ada jagung yg sudah menanti siap untuk dibakar…ampun deh.
Sekitar jam 10 sudah pada balik ke homestay masing2 buat tidur karena sudah kelelahan beraktifitas sehari penuh, belum lagi besok subuh sudah menanti kegiatan hiking untuk menuju ke pantai Laguna Pari.
Minggu pagi jam 05:00, sesuai dengan kesepakatan panitia sudah mulai mengumpulkan team untuk siap2 berangkat ke Laguna Pari, harus sampai pada saat sunrise disana.
Perjalanan ke Laguna Pari dalam kondisi masih gelap, melewati pematang sawah…sungguh butuh keseimbangan tubuh bak pendekar silat.
Meleng sedikit, alhasil bakal kecebur ke lumpur di sawah yg lagi mulai masa tanam, siap2 berteman sama belut & lintah.
Untungnya gak ada yg sampai kecebur ke lumpur.
Senangnya menikmati langit yg mulai terang, sambil mengamati di kiri & kanan orang2 lagi memancing belut di sawah…
Dan ternyata yg paling menikmati perjalanan ke Sawarna itu Pak Mardi…
Sampai batu karang Tanjung Layar aja mau digeser :)
Setelah puas bermain & foto2 di Tanjung Layar,sambil menyusuri tepi pantai di saat sunset, rame2 jalan kembali ke pantai sawarna untuk acara BBQ & makan malam.
Sambil menunggu BBQ & makan malam, kita menghidupkan api unggun sebagai penerangan karena situasi pantai yg memang gelap gulita.
Sangat menyenangkan menikmati api unggun di tepi pantai, sambil trio Febi, Galaxi & Tiar bikin permainan tebak kata lewat gerakan yg diperagakan oleh perwakilan masing2 kelompok.
Makan malam dengan menu ikan bakar yg didahului oleh pop mie bikin perut full, apalagi masih ada jagung yg sudah menanti siap untuk dibakar…ampun deh.
Sekitar jam 10 sudah pada balik ke homestay masing2 buat tidur karena sudah kelelahan beraktifitas sehari penuh, belum lagi besok subuh sudah menanti kegiatan hiking untuk menuju ke pantai Laguna Pari.
Minggu pagi jam 05:00, sesuai dengan kesepakatan panitia sudah mulai mengumpulkan team untuk siap2 berangkat ke Laguna Pari, harus sampai pada saat sunrise disana.
Perjalanan ke Laguna Pari dalam kondisi masih gelap, melewati pematang sawah…sungguh butuh keseimbangan tubuh bak pendekar silat.
Meleng sedikit, alhasil bakal kecebur ke lumpur di sawah yg lagi mulai masa tanam, siap2 berteman sama belut & lintah.
Untungnya gak ada yg sampai kecebur ke lumpur.
Senangnya menikmati langit yg mulai terang, sambil mengamati di kiri & kanan orang2 lagi memancing belut di sawah…
Selesai menyusuri pematang sawah, masih dilanjutkan lagi dengan ujian fisik mendaki bukit demi…..capeeekkkkkk tenaaaannnnn
Perjuangan 1 jam lebih menuju Laguna Pari akhirnya terbayar lunas, begitu sampai di lokasi.
Pantai yg landai, pasir putuh yang sangat lembut, ombaknya yg besar, dan tidak ada orang lain di pantai tersebut. Hidden beach…
Langsung ambil ancang2 untuk berenang & foto2 deh…
Hhhmmm…..wet look model dengan private photographer nih
Bener2 gak ada orang lain, private beach lah.
Tapi ada yg gak berani deket2 air juga ternyata
Hallo...kaki siapa yg paling gede nih :)
Fotografer-nya perasaan lebih bergaya daripada objeknya
Rasanya gak puas2 buat berenang di Laguna Pari, tapi berhubung harus siap2 balik ke Jakarta lagi…kita sarapan dulu di tepi pantai.
Menu sederhana…tapi koq enak banget yah. Apalagi sambil minum kelapa muda yg dipetik langsung dari pohon di pantai. Sedaaappp
(ngomong2…yang kebelet pipis trus triknya berendam dulu di pantai, sukses gak tuh..hahaha)
Selesai sarapan balik ke homestay dengan menyusuri tepi pantai.
Sambil jalan, foto2 teteup…
Cakep banget batu2 karang sepanjang perjalanan di pantai…banyak ikan lagi.
Lumayan juga jalan kaki balik ke homestay menyusuri pantai.Sampai di homestay semua langsung bersih2…siap2 buat pulang ke Jakarta.
(ada sedikit insiden dengan ular, tapi untungnya tidak ada yg sampai digigit dan bersykur sudah pada mau pulang)
Sekitar jam 12:30, rombongan berangkat menuju Jakarta setelah berpamitan dengan para penduduk yang rumahnya kita tempati selama 2 hari ini.
Di perjalanan menuju Jakarta sempat berhenti sebentar untuk foto2 pantai Ciantir dari atas bukit.
Sempat berhenti juga di pantai dekat pulau Manuk untuk makan siang, sebelum kemudian perjalanan pulang dilanjutkan lewat jalur Bayah - Pelabuhan Ratu – Cibadak – Cicurug – Lido – Ciawi - Jakarta.
Sesuai dengan kebiasaan ditahun2 sebelumnya, kita berhenti dulu di rumah makan terapung di danau Lido untuk makan malam. Rombongan sampai di Jakarta sekitar jam 23:00, dengan badan yang lelah tapi membawa kenangan yg indah & mengesankan selama di sawarna.
Sampai jumpa lagi di trip wisata dengan minat khusus berikutnya.
July 2008
Yadid
Perjuangan 1 jam lebih menuju Laguna Pari akhirnya terbayar lunas, begitu sampai di lokasi.
Pantai yg landai, pasir putuh yang sangat lembut, ombaknya yg besar, dan tidak ada orang lain di pantai tersebut. Hidden beach…
Langsung ambil ancang2 untuk berenang & foto2 deh…
Hhhmmm…..wet look model dengan private photographer nih
Bener2 gak ada orang lain, private beach lah.
Tapi ada yg gak berani deket2 air juga ternyata
Hallo...kaki siapa yg paling gede nih :)
Fotografer-nya perasaan lebih bergaya daripada objeknya
Rasanya gak puas2 buat berenang di Laguna Pari, tapi berhubung harus siap2 balik ke Jakarta lagi…kita sarapan dulu di tepi pantai.
Menu sederhana…tapi koq enak banget yah. Apalagi sambil minum kelapa muda yg dipetik langsung dari pohon di pantai. Sedaaappp
(ngomong2…yang kebelet pipis trus triknya berendam dulu di pantai, sukses gak tuh..hahaha)
Selesai sarapan balik ke homestay dengan menyusuri tepi pantai.
Sambil jalan, foto2 teteup…
Cakep banget batu2 karang sepanjang perjalanan di pantai…banyak ikan lagi.
Lumayan juga jalan kaki balik ke homestay menyusuri pantai.Sampai di homestay semua langsung bersih2…siap2 buat pulang ke Jakarta.
(ada sedikit insiden dengan ular, tapi untungnya tidak ada yg sampai digigit dan bersykur sudah pada mau pulang)
Sekitar jam 12:30, rombongan berangkat menuju Jakarta setelah berpamitan dengan para penduduk yang rumahnya kita tempati selama 2 hari ini.
Di perjalanan menuju Jakarta sempat berhenti sebentar untuk foto2 pantai Ciantir dari atas bukit.
Sempat berhenti juga di pantai dekat pulau Manuk untuk makan siang, sebelum kemudian perjalanan pulang dilanjutkan lewat jalur Bayah - Pelabuhan Ratu – Cibadak – Cicurug – Lido – Ciawi - Jakarta.
Sesuai dengan kebiasaan ditahun2 sebelumnya, kita berhenti dulu di rumah makan terapung di danau Lido untuk makan malam. Rombongan sampai di Jakarta sekitar jam 23:00, dengan badan yang lelah tapi membawa kenangan yg indah & mengesankan selama di sawarna.
Sampai jumpa lagi di trip wisata dengan minat khusus berikutnya.
July 2008
Yadid
No comments:
Post a Comment