Mau sharing beberapa hasil jepretan pas pulang kampung ke Banjarmasin.
Hanya untuk menunjukkan, kalo Banjar itu ternyata memang sebagus yang dipikirkan orang2… :)
Pagi2 banget keliling2 kota Banjarmasin…tujuannya biar dapet view yang bagus dan biasanya
kalo pas pagi itu Banjar masih tidak kelihatan semerawut
Ini foto dari atas jembatan Ps. Lama dengan view Sungai Martapura (anak Sungai Barito) yang membelah kota Banjar
Kalo yang ini dari foto di belakang rumah nenek (maksudnya nenek-nya orang lain gitu)…
Sempat dimarahin juga sama nenek2 yang punya rumah, soalnya tiba2 masuk ke belakang
rumahnya tanpa ijin, trus foto2…he..he..
Orang Banjar yang tinggal di pinggiran Sungai Martapura biasa MCK di sungai yang airnya coklat
keruh itu…tapi toh ternyata tetap hidup dan sehat2 aja juga koq.
Ini salah satu kegiatan mencuci…ada foto lain yang lebih syuuur sih, tapi gak dimuat…
takut melanggar UU Anti Pornoaksi…he…he…
Pas mau pulang ke rumah…lihat rame2 orang2 pada kumpul di depan Masjid Raya Banjarmasin.
Ternyata selama 2 hari lagi ada Festival Budaya Pasar Terapung.
Ketemu para fotografer Borneo Bankers Photo Club…trus diajakin naik kelotok (perahu kecil
bermesin) untuk ambil foto kegiatan Festival tersebut.
Sayangnya karena acara ini disponsori oleh Bank-Bank yang ada disana, jadinya perahu,
tanggui (topi khas Banjar) dicat warna-warni dengan logo masing2 bank.
Jadi terasa artificial dan gak alami deh…tapi seru juga hampir kecebur di sungi pas ambil foto sambil berdiri di atap kelotok saking semangatnya.
Suasananya rame banget…dihitung dari nomor peserta yang ada di masing2 perahu, ada lebih dari 250 perahu yang ikutan. Kaya’nya sih jualannya laku juga, banyak anak2 yang beli soalnya.
Walaupun pasar terapung ada di Banjarmasin, tidak semua orang Banjar pernah belanja di atau
melihat langsung lokasi di Pasar Terapung tersebut.
Yah…mirip orang Jakarta lah, yang belum tentu pernah naik ke Monas juga :)
Sorenya jalan2 ke daerah Handil Bakti…sekitar 10 kilometer dari Banjarmasin ke arah Kapuas di
Kalimantan Tengah.
Sempat mengabadikan daerah rawa2 di pinggiran kota Banjarmasin.
Ternyata kalo sudah mau gelap, keliatannya rada bagusan juga.
Saat sunset…sampai di Jembatan Barito, jembatan terpanjang yang melintasi Sungai Barito dan menghubungkan Kalimantan Selatan dengan Kalimantan Tengah. Cakep juga view
disana saat sunset.
Besok paginya, karena penasaran dengan Pasar Terapung…pengen yang alami, subuh2 berangkat ke Desa Lok Baintan sekitar 15 km dari kota Banjarmasin.
Perjalanan kesana bisa ditempuh dengan 2 cara, naik kelotok atau naik motor.
Karena pengen bebas, akhirnya kesana naik motor walaupun lewat jalan2 yang kurang bagus bahkan di beberapa bagian harus mematikan mesin & menuntun motor tersebutmelewati jalan titian (jalan seperti jembatan kecilyang lebarnya cuma sekitar 1 meter terbuat dari kayu2 seadanya).
Tapi sulitnya perjalanan kesana terbayar begitu sampai di Lok Baintan…
Pasar Terapung di Banjarmasin adalah satu2nya yang ada di Indonesia, yang lainnya ada di Thailand & Kamboja mungkin.
Beginilah suasananya dimana orang2 dari kampung2 sekitar setiap pagi berkumpul di Desa Lok Baintan dengan perahu ‘jukung’nya masing2 untuk melakukan transaksi jual beli secara tradisional. Kampungnya masih alamisekali, beda dengan suanana di lokasi Pasar Terapung di Kuin yang sudah jadiobjek wisata sehingga sudah kurang menari.
Apalagi kalo dibandingkan dengan suasanya di Festival Budaya Pasar terapung seharisebelumnya…jauh banget.
Sebagian transaksi disana masih dilakukan dengan cara barter barang hasil kebun masing2,
misalnya pisang ditukar dengan minyak kelapa, beras dengan ikan, udang dengan jeruk, dll.
Ada juga para padagang dari Banjarmasin yang datang kesana untuk membeli buah2an terutama
jeruk yang memang terkenal dari daerah situ, untuk dijual lagi di kota. Harganya murah, sempat
mau beli tapi kebayang gimana repot bawanya naik motor sendiri harus lewat ‘titian’ lagi.
Para ibu juga banyak yang mengajak anak2nya ikut ke pasar…ada yang sempat ketangkep
kamera, lucu juga anaknya.
Rasanya belum puas foto-foto disana, tapi musti segera kembali karena siangnya sudah harus kembali ke Jakarta. Next time musti kesini lagi....
Juni 2008
Yadid
No comments:
Post a Comment