Friday, October 18, 2013

Trip Report : Kerbau Rawa Kalimantan Selatan


Saat mudik lebaran ke Banjarmasin kemarin, diajak saudara untuk mengunjungi kabupaten Hulu Sungai Utara. Kebetulan orang tua dari kakek dan nenek berasal dari daerah Alabio -sekitar 5-6 jam perjalanan naik mobil dari kota Banjarmasin –jadi bisa dikatakan sebagai perjalanan menuju asal usul, dan untuk yang pertama kali kesana.


Daerah Alabio sendiri terkenal dengan itik Alabio yg merupakan bebek petelur unggulan daerah Kalimantan Selatan (http://ahongpiyo.blogspot.com/2013/04/itik-alabio.html)
Yang pasti, itik panggang Haji Apul yg berlokasi di pasar Alabio rasanya benar2 maknyus…
Dagingnya empuk dan tebal, beda sama bebek yg biasa di jual di Jakarta.


Salah satu hal menarik dari daerah kabupaten Hulu Sungai Utara adalah keberadaan Kerbau Rawa yang pernah juga diulas di beberapa media maupun televisi.
(http://regional.kompas.com/read/2011/02/01/1118170/Kerbau-kerbau.Rawa.dari.Danau.Panggang)(http://www.tempo.co/read/news/2009/09/06/058196496/Eksotika-Kerbau-Rawa-di-Danau-Panggang)

Tidak menyia2kan kesempatan, walaupun waktunya mepet karena banyak keluarga yg harus dikunjungi,minta tolong salah seorang saudara yg tinggal disana untuk mengantar ke Danau Panggang, tempat dimana banyak habitat Kerbau Rawa berada.

Berikut Trip Report di lokasi tersebut….

Desa di pinggir Danau Panggang, tempat untuk menyewa perahu atau speed boat untuk menyelusuri sungai & rawa di daerah tersebut.























Transportasi air menjadi moda transportasi utama bagi masyarakat yg tinggal di daerah tersebut.


Bahkan acara perkawinan-pun menggunakan speed boat untuk menuju ke rumah mempelainya.

 
Dengan menyewa speed boat berkapasitas 10 orang perjalanan menyusuri Danau Panggang dimulai.
Terlihat ada beberapa jembatan kayu unik yg menghubungkan kampung2 di sekitar pemukiman tersebut.







Di sepanjang perjalanan menggunakan speed boat, banyak ditemu masyarakat sekitar yg berpergian menggunakan perahu motor.


Bahkan ada yg melakukan transaksi bisnis jual beli antar perahu.


Beberapa rumah penduduk terlihat di kanan kiri, sangat terpencil dan jauh dari hiruk pikuk menusia


Setelah menempuh perjalanan sekitar 30-40 menit menyusuri jalur2 air di Danau Panggang, belum juga ketemu Kerbau Rawa yang dicari. Katanya sih, kalau siang hari seperti ini kerbau2-nya terpencar2 dimana2. Nanti menjelang sore, kerbau2 tersebut akan kembali ke kandangnya yg juga terletak di tengah rawa2.



Setelah bertanya2 ke beberapa penduduk di pinggir rawa, akhirnya ketemu juga beberapa Kerbau Rawa yang lagi mencari makan.


Sayangnya tidak dalan kelompok2 besar.



Karena buru2 harus kembali lagi ke Banjarmasin malam harinya, tidak memungkinkan untuk menunggu sore waktu sewaktu kerbau2 tersebut kembali ke kandang.

Rawa2 tanpa batas yg menyatu dengan cakrawala dengan cuaca yang cerah terpaksa harus ditinggalkan



Perjalanan kembali ke perkampungan di pinggir Danau Panggang

Mendekati perkampungan, kembali banyak ditemui jembatan kayu yg menghubungan antar kampung.



Kembali memasuki perkampungan Danau Panggang, sambil menikmati perjalanan dengan pemandangan yg mengasikkan.




Sebuah pengalaman yg menarik. Ternyata di pelosok2 Indonesia, banyak menyimpan keunikan dan keindahan…

Sayang belum tergarap dengan baik sebagai sebuah tujuan wisata

September 2013

Yadid ARA

No comments: