Saturday, December 28, 2013

Trip Report : Java Overland 2013

Java Overland adalah liburan yang akhirnya kami pilih untuk mengisi libur akhir tahun anak-anak. Walaupun sempat ragu karena sedang musim hujan dan banyak berita yang mengabarkan banjr melanda beberapa lokasi di Jawa Tengah, tapi dengan memantapkan hati dan mengucap bismillah, kami tetap berangkat. Selama 6 hari melakukan perjalanan dari Jakarta ke Jawa Tengah dan Jogjakarta lewat darat, walaupun cukup melelahkan tapi punya keasikan tersendiri.

Hal yang menarik yang saya catat selama perjalanan tersebut adalah semakin maraknya para wisatawan yang memenuhi setiap sudut kota-kota yang punya daya tarik wisata serta semakin macetnya jalanan dipenuhi berbagai macam mobil keluaran terbaru dengan pelat nomor sebagian besar adalah B, D, F, H dan L. Sepertinya liburan sudah menjadi gaya hidup khususnya bagi masyarakat perkotaan, yang ditunjang dengan semakin membaiknya tingkat perekonomian keluarga-keluarga di Indonesia. Hal positif dari fenomena ini adalah mengalirnya uang dari kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan kota besar lainnya ke berbagai pelosok daerah sepanjang jalur pariwisata, lewat beragam hal yang disajikan untuk dinikmati seperti kuliner, cinderamata, hotel, hiburan, pertunjukan budaya sampai ke wisata religi.

Kondisi ini mengingatkan saya pada session yang dibawakan oleh Mari Elka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di event IKF 2013 awal bulan lalu mengenai semakin berkembangnya ekonomi kreatif di Indonesia. Menurut Ibu Mari yang pintar itu, ekonomi kreatif adalah sektor yang saat ini perkembangannya sangat cepat di dunia dan Indonesia harus mampu memanfaatkan momentum tersebut.

Apa itu ekonomi kreatif dan pengelompokannya dijelaskan dalam gambar berikut ini.



























Ekonomi kreatif akan menciptakan nilai tambah terhadap suatu produk atau jasa, sebagai contoh nyata adalah Kripik Maicih.

























Banyak negara di dunia yang memanfaatkan kekuatan ekonomi kreatif, bahkan telah menjadi icon yang kuat atas negara tersebut.

























Salah satu sektor ekonomi kreatif yang tumbuh cepat dengan kontribusi terbesar terhadap perekonomian adalah sektor kuliner.

























Sepanjang perjalanan Java Overland kemarin saya mengamati sekaligus menikmati aneka kuliner istimewa yang tersedia dan dipadati oleh banyak pengunjung khusunya para wisatawan. Momen yang pas juga untuk lebih mengenalkan cita rasa Nusantara kepada anak-anak, agar mereka lebih mengenal dan mencintai kuliner Indonesia.

Indonesia yang terkenal sebagai negara penghasil rempah dan bumbu, kulinernya tentu punya potensi besar yang mestinya bisa dimaksimalkan dan diangkat ke panggung internasional sebagai icon kuliner Indonesia,
sebagaimana pizza, tom yam, kebab, sushi, chinese food, nachos, dll yang menjadi icon kuliner negaranya masing-masing.

Berikut sharing beberapa foto kuliner (maaf kualitas foto terbatas, karena hanya menggunakan kamera di Galaxy Note 3) yang dapat menjadi penopang ekonomi kreatif, yang sempat dinikmati sepanjang perjalanan berangkat dan pulang.
Rasa yang lezat dengan harga yang relatif murah menjadi daya tarik yang akan selalu diburu para penikmat kuliner Indonesia.

Empang Gentong Mang Darma, Cirebon



Teh Poci+Gula Batu, Tegal
  


















Garang Asem H. Masduki, Pekalongan.



















Soto Tauto Bang Dul, Pekalongan
  


















Soto Bangkong, Semarang


 Mie Jawa Pak Slamet, Demak
  


















Lentog Tanjung, Kudus



















Garang Asem Sari Rasa, Kudus



















Bakmi Kadin, Jogja



















Gudeg Yu Djum, Jogja

  


















Lotek Colombo, Jogja



















Sop Ayam Pak Min, Klaten



















Es Kelapa Jumbo Raminten, Jogja
  































Mie Onglok Bu Umi, Wonosobo




















Nasi Jamblang Bu Nur, Cirebon
  


















Pepes Walahar, Karawang




















Alhasil selama 6 hari perjalanan, berat badan bertambah dan kadar kolesterol meningkat. Musti kembali rutin untuk puasa dan perbanyak oleh raga :)




Jakarta, 28 December 2013


Yadid ARA

3 comments:

Unknown said...

Thanks infonya pak....saya lusa mau ke jogja juga..hehehe..pengen nyobain yg bapak posting...

Unknown said...

Thanks infonya pak....saya lusa mau ke jogja juga..hehehe..pengen nyobain yg bapak posting...

Tantri Hariadi said...

Bagus mas, angle-nya tentang ekonomi kreatif. Saya tidak berpikir sejauh itu loh. Mudah-mudahan ya mas, dengan berbagai cara kehidupan bangsa kita selalu menjadi lebih baik. Amin