Saturday, November 16, 2013

Sharing Pict : My Snow Experience (Part 1)

Sebagai anak Kalimantan yang lahir dan besar di kawasan tropis, salju adalah impian masa kecil yang hanya bisa dinikmati lewat bacaan di majalah atau buku, serta lewat film-film yang diputar di tv ataupun bioskop. Masih ingat dulu sewaktu kecil membayangkan salju turun di halaman rumah, dan hal pertama yang ingin dilakukan adalah mengambil sirop kemudian mencampur dengan salju yang turun untuk dinikmati sebagai es campur :) Masih terbayang bagaimana senangnya saya bersama teman-teman masa kecil saat ada tetangga membuat kasur kapuk, mengejar kapuk-kapuk yang berterbangan seolah-olah itu adalah salju yang turun ke dunia kecil kami.

Dengan ijin Allah, mimpi masa kecil tersebut akhirnya menjadi kenyataan. Ingin saya bagi cerita mengenai mimpi masa kecil tersebut, sebagai wujud rasa syukur atas nikmat yang diberikan Tuhan, bisa melihat dan merasakan langsung salju yang turun membasahi bumi, yang selama sekian puluh tahun menjadi mimpi dan harapan.


Winter Trip Feb 2008

Tahun 2008, perusahaan memberikan kesempatan untuk mengunjungi beberapa negara Eropa dan kebetulan trip kali ini dilakukan di musim dingin. Sebenarnya ini adalah perjalanan kedua saya ke Eropa, tapi saat ke Paris dan Amsterdam tahun 2001 waktu itu masih musim gugur sehingga mimpi untuk melihat langsung salju di negara 4 musim tersebut belum tercapai.

Perjalanan dari Vienna ke Innsbruck di Austria adalah pertemuan pertama saya dengan salju. Walaupun hanya terlihat dari jauh dan dari dalam bis pula, waktu itu sempat norak berteriak-teriak sambil menunjuk-nujuk ke puncak-puncak barisan pegunungan Alpen tersebut. Ini adalah foto pertama saya mengabadikannya salju dari kejauhan.























Sampai di kota Innsbruck yang sangat dingin, mata terpuaskan dengan keindahan kota dengan latar belakang salju pegunungan Alpen. Alhamdulillah, walaupun hari ini hanya bisa menikmati salju dari kejauhan tapi setengah dari impian masa kecil sudah diwujudkan.


Bangun pagi-pagi di hotel langsung membuka pintu balkon. Brrrrrr...langsung diserbu udara super dingin dibawah 0 derajat celcius, yang cukup membuat hidung dan telinga serasa membeku. Satu dua jepretan sudah cukup, tubuh tropis ini masih belum bisa menyesuaikan dengan kondisi cuaca disana.























Perjalanan hari ini dilanjutkan ke Neuwschwanstein Castle, sebuah kastil indah yang menjadi inspirasi Walt Disney ketika membuat bentuk istana Disney Land. Terletak di wilayah Jerman yang berbatasan dengan Austria. Pejalanan naik bis kesana melewati daerah perbukitan indah masih dengan latar belakang pegunungan Alpen dengan saljunya yang menggoda. Saat bus stop, sempat mengabadikan dari atas jembatan sebuah danau yang membeku dekat rest area tersebut. Rasanya sudah semakin dekat dengan salju walaupun belum tersentuh olah tangan.

































Neuwschwanstein adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Untuk pertama kali seumur hidup bisa merasakan, menyentuh, dan menginjak langsung salju yang bertebaran di sekitar lokasi tersebut. Bisa dibayangkan betapa noraknya waktu itu, sayang siropnya lupa dibawa :)


































Pengalaman unik lainnya saat itu adalah berjalan di atas sebuah danau yang membeku dengan lapisan es tebal di atasnya. Sungguh pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan. 























Setelah Neuwschwanstein perjalanan dilanjutkan ke sebuah kota yang indah di Swiss, Lucerne. 























Dari Lucerne inilah keesokan harinya kami akan naik Mt. Titlis, sebuah tempat wisata terkenal di Swiss yang memiliki salju abadi. Untuk mencapai Mt. Titlis kami harus naik bis dulu ke kota resort kecil, Engelberg.























Dari Engelberg dilanjutkan naik cable car yang cukup menegangkan, untungnya ingat bahwa saat ini sedang berada di Swiss yang perawatan cable car-nya pasti bagus ditambah dengan pemandangan yang menakjubkan saat menanjak menuju puncak Mt. Titlis, rasa takut perlahan hilang.


























Berada di puncak Titlis, segala rasa berkecamuk antara gembira, norak dan haru merasakan langsung butiran-butiran salju yang lembut turun melayang-layang dan menempel di seluruh tubuh. 

 























Puas berdingin ria dengan suhu dibawah nol derajat, kami kembali turun menuju Engelberg. Sepanjang perjalanan turun, terlihat banyak orang-orang yang sedang menghabiskan liburan musim dingin dengan bermain ski. Ingin rasanya mencoba bermain ski di salju, nampaknya mudah tapi menurut pemandu yang mendampingi kami katanya itu tidak semudah yang terlihat :)




Pengalaman pertama selalu menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Walaupun baru menyadari bahwa ternyata dinginnya udara di daerah yang bersalju sungguh sangat tidak mengenakkan, bahkan cenderung menyiksa untuk tubuh tropis yang hanya punya 2 musim setiap tahunnya. Tapi tetap saja berdoa semoga ada kesempatan untuk melihat dan merasakan salju kembali di masa yag akan datang. 




Subhanallah...terimakasih ya Allah atas nikmat yang Engkau berikan.


Jakarta, 16 November 2013


Yadid AR Abie

No comments: