Weekend kemarin sempat membaca buku ‘Grown Up Digital’ edisi bahasa Indonesia yang ditulis oleh Don Tapscott yang juga menulis buku ‘Growing Up Digital’ dan ‘Wikinomic’. Buku tersebut sebenarnya sudah cukup lama diterbitkan, tahun 2009, tetapi masih banyak hal yang relevan dengan situasi dan kondisi saat ini. Ditulis berdasarkan sebuah project yang dikerjakan oleh Tapscott dengan sponsor beberapa perusahaan seperti Accenture, Fedex, GM, PWC, Canada Post, dll yang tertarik dengan perilaku anak-anak muda masa kini dan prediksi konsumen masa depan mereka. Penelitian melibatkan interview terhadap lebih dari 6000 anak muda, ilmuwan, pelaku bisnis, pejabat pemerintah dan praktisi pendidikan dari 12 negara termasuk Brazil, Mexico, India, dan China (sayang Indonesia tidak termasuk didalamnya), serta didukung oleh 100.000 aktivis digital (TakingITGlobal)
Walaupun belum habis membaca seluruh 500 halaman lebih buku tersebut, ada beberapa hal menarik yang ingin saya share mengenai isi buku tersebut yang berguna untuk dibaca oleh para orang tua untuk lebih memahami perilaku anak-anaknya, ataupun bagi para pemimpin di perusahaan untuk lebih mengerti gaya bekerja dan cara berpikir para karyawan muda di perusahaannya.
Buku ini membahas mengenai sebuah generasi baru yang disebut dengan Internet Generation (Net Generation). Don Tapscott yang mengelompokkan penduduk (khususnya di USA) kedalam empat generasi, yaitu :
1. The Baby Boom Generation (Baby Boomer): terdiri dari penduduk yang dilahirkan antara 1946 – 1964.
2. Generation X: terdiri dari anda yang dilahirkan pada periode 1965 – 1976.
3. The Net Generation: berisi generasi seusia anak-anak saya yang dilahirkan antara 1977 – 1997.
4. Generation Next: adalah yang lahir pada periode 1998 – sekarang.
Setiap generasi hidup pada era yang berbeda. Jika generasi orang tua saya (baby boomers) seakan dikagetkan dengan kemunculan televisi, saat ini saya dan rekan-rekan seusia (generasi X) mulai khawatir terhadap anak-anak yang kami lahirkan di era Net Generation ataupun Next Generation. Mereka lahir di era teknologi. Ibaratnya orang dilahirkan menghirup udara segar, mereka dilahirkan di tengah maraknya berbagai teknologi komunikasi. Jika saya menganggap teknologi sebagai alat maka anak-anak itu hidup dengan teknologi. Tapscott menyatakan bahwa dikalangan Net Generation, teknologi amat transparan. Don mengutip Coco Conn, cofounder dari Web-based Cityspace Project, bahwa bagi Net Generation teknologi itu transparan dan seakan tak terlihat, “It doesn’t exist. It’s like the air”. Mereka bernafas dengan teknologi.
Perilaku para Net Generation digambarkan Tapscott sebagai berikut :
1. Freedom.
Mereka mengharapkan dan menuntut kebebasan pilihan, dan variasi dalam semua bidang kehidupan mereka. Misalnya daripada mencari pekerjaan setelah lulus kuliah dan terus menerus bekerja disana, mereka lebih tertarik untuk mencari pekerjaan yang tepat dan menyenangkan untuk mereka. Mereka ingin tinggal dan bekerja di manapun dan kapanpun saat mengingingkannya.
2. Customization.
Generasi sebelumnya menerima produk yang diproduksi secara massal. Net Generation secara teratur melakukan customization atas pembelian mereka dan bahkan pekerjaan mereka .
3. Scrutiny
Dengan banyaknya informasi yang mereka terima, Net Generation secara naluriah meneliti dan memilah informasi yang mereka hadapi. Mereka meresponse hoax dengan cepat. Untuk berkomunikasi dan menjual sesuatu kepada Net Generation, Anda harus jujur dan terbuka.
4. Integrity
Net Generation menuntut integritas . Mereka mengharapkan perusahaan untuk menampilkan kejujuran. Mereka bisa memaafkan kesalahan yang jujur, tapi tidak untuk penipuan.
5. Coloaboration
Jika para anggota generasi sebelumnya kadang-kadang bertukar cerita tentang pekerjaan saat minum-minum, Net generation lebih suka melakukan pekerjaan mereka sendirian. Net Generation tumbuh secara berkolaborasi dengan wajar. Kolaborasi mereka melampaui teamwork atau social contribution, lebih pada bentuk co-creation (seperti Wikipedia).
6. Entertainment
Net Generation suka akan hiburam. Mereka berharap untuk bisa break secara teratur dari pekerjaan untuk bersantai. Pada kenyataannya, mereka bahkan tidak melihat garis yang jelas antara bekerja dan bermain , mereka ingin bersenang-senang di tempat kerja . Itulah mengapa Microsoft dan Google menempatkan begitu banyak game online di kantor mereka.
7. Speed
Net generation adalah pengguna aktif SMS dan instan messaging/chatting yang dibangun pada koneksi kecepatan tinggi , sehingga mereka berharap semuanya terjadi dengan cepat . Koneksi internet dan komputer menjadi lebih cepat dan lebih cepat . Mereka ingin jawaban, keputusan dan tindakan yang cepat. Kelambatan membuat mereka bosan, cemas dan kesal .
8. Innovation
Sepanjang kekehidupan mereka, Net Generation telah melihat banya produk dan teknologi baru melakukan perubahan. Mereka terus mengharapkan perubahan, menginginkan yang terbaik, dan juga mainan terbaru.
Hal yang menarik juga dari buku Tapscott adalah bagaimana interaksi dengan teknologi komputer telah mengubah otak Net Generation. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa neural connectipn (hubungan saraf) baru terbentuk di bagian yang paling banyak digunakan dari otak mereka, dan terus terjadi sampai dewasa. Dengan demikian , pengalaman multimedia telah membuat mereka lebih visual dan lebih baik dari kemampuan spasialnya. Kemampuan koordinasi antara tangan-mata mereka menjadi lebih baik, dan mereka lebih efektif dan membuat keputusan serta berkolaborasi.
Sedikit banyak buku ini menjelaskan kepada saya bagaimana anak pertama saya Ryan yang duduk di kelas 2 SMP seringkali asik (baca : setengah autis) di ruang keluarga dengan earphone MP3 dari Ipod, sementara tangannya sibuk mengerjakan tugas presentasi sekolah (yang diambil dari e-Learning sekolah) di notebooknya yang terhubung ke Google, Wikipedia dan Youtube untuk mencari bahan presentasi, sambil sesekali berkirim message lewat BBM ke teman-temannya. Atau bagaiman Rifqy yang kelas 5 SD hanya dalam 1-2 jam mempelajari gadget baru saya tanpa buku petunjuk, untuk kemudian fasih menggunakan Scrapbooker, Action Memo, NFC hingga Air Gesture dan S Voice. Serta Rayya yang waktu itu duduk di TK A berhasil membuat saya terpaksa harus membayar tagihan kartu kredit sebesar US$758 akibat tanpa dimengertinya telah berbelanja di iStore untuk perlengkapan masak game online Bakery Story yang dijalankannya di iPad hanya dalam waktu 2 jam.
Banyak hal lain lagi yang diceritakan dalam buku tersebut, dimana dalam kesimpulan akhirnya Tapscott menulis “The bottom line is this: If you understand Net Generation, you will understand the future”
Happy reading and Love Your Monday...
Walaupun belum habis membaca seluruh 500 halaman lebih buku tersebut, ada beberapa hal menarik yang ingin saya share mengenai isi buku tersebut yang berguna untuk dibaca oleh para orang tua untuk lebih memahami perilaku anak-anaknya, ataupun bagi para pemimpin di perusahaan untuk lebih mengerti gaya bekerja dan cara berpikir para karyawan muda di perusahaannya.
Buku ini membahas mengenai sebuah generasi baru yang disebut dengan Internet Generation (Net Generation). Don Tapscott yang mengelompokkan penduduk (khususnya di USA) kedalam empat generasi, yaitu :
1. The Baby Boom Generation (Baby Boomer): terdiri dari penduduk yang dilahirkan antara 1946 – 1964.
2. Generation X: terdiri dari anda yang dilahirkan pada periode 1965 – 1976.
3. The Net Generation: berisi generasi seusia anak-anak saya yang dilahirkan antara 1977 – 1997.
4. Generation Next: adalah yang lahir pada periode 1998 – sekarang.
Setiap generasi hidup pada era yang berbeda. Jika generasi orang tua saya (baby boomers) seakan dikagetkan dengan kemunculan televisi, saat ini saya dan rekan-rekan seusia (generasi X) mulai khawatir terhadap anak-anak yang kami lahirkan di era Net Generation ataupun Next Generation. Mereka lahir di era teknologi. Ibaratnya orang dilahirkan menghirup udara segar, mereka dilahirkan di tengah maraknya berbagai teknologi komunikasi. Jika saya menganggap teknologi sebagai alat maka anak-anak itu hidup dengan teknologi. Tapscott menyatakan bahwa dikalangan Net Generation, teknologi amat transparan. Don mengutip Coco Conn, cofounder dari Web-based Cityspace Project, bahwa bagi Net Generation teknologi itu transparan dan seakan tak terlihat, “It doesn’t exist. It’s like the air”. Mereka bernafas dengan teknologi.
Perilaku para Net Generation digambarkan Tapscott sebagai berikut :
1. Freedom.
Mereka mengharapkan dan menuntut kebebasan pilihan, dan variasi dalam semua bidang kehidupan mereka. Misalnya daripada mencari pekerjaan setelah lulus kuliah dan terus menerus bekerja disana, mereka lebih tertarik untuk mencari pekerjaan yang tepat dan menyenangkan untuk mereka. Mereka ingin tinggal dan bekerja di manapun dan kapanpun saat mengingingkannya.
2. Customization.
Generasi sebelumnya menerima produk yang diproduksi secara massal. Net Generation secara teratur melakukan customization atas pembelian mereka dan bahkan pekerjaan mereka .
3. Scrutiny
Dengan banyaknya informasi yang mereka terima, Net Generation secara naluriah meneliti dan memilah informasi yang mereka hadapi. Mereka meresponse hoax dengan cepat. Untuk berkomunikasi dan menjual sesuatu kepada Net Generation, Anda harus jujur dan terbuka.
4. Integrity
Net Generation menuntut integritas . Mereka mengharapkan perusahaan untuk menampilkan kejujuran. Mereka bisa memaafkan kesalahan yang jujur, tapi tidak untuk penipuan.
5. Coloaboration
Jika para anggota generasi sebelumnya kadang-kadang bertukar cerita tentang pekerjaan saat minum-minum, Net generation lebih suka melakukan pekerjaan mereka sendirian. Net Generation tumbuh secara berkolaborasi dengan wajar. Kolaborasi mereka melampaui teamwork atau social contribution, lebih pada bentuk co-creation (seperti Wikipedia).
6. Entertainment
Net Generation suka akan hiburam. Mereka berharap untuk bisa break secara teratur dari pekerjaan untuk bersantai. Pada kenyataannya, mereka bahkan tidak melihat garis yang jelas antara bekerja dan bermain , mereka ingin bersenang-senang di tempat kerja . Itulah mengapa Microsoft dan Google menempatkan begitu banyak game online di kantor mereka.
7. Speed
Net generation adalah pengguna aktif SMS dan instan messaging/chatting yang dibangun pada koneksi kecepatan tinggi , sehingga mereka berharap semuanya terjadi dengan cepat . Koneksi internet dan komputer menjadi lebih cepat dan lebih cepat . Mereka ingin jawaban, keputusan dan tindakan yang cepat. Kelambatan membuat mereka bosan, cemas dan kesal .
8. Innovation
Sepanjang kekehidupan mereka, Net Generation telah melihat banya produk dan teknologi baru melakukan perubahan. Mereka terus mengharapkan perubahan, menginginkan yang terbaik, dan juga mainan terbaru.
Hal yang menarik juga dari buku Tapscott adalah bagaimana interaksi dengan teknologi komputer telah mengubah otak Net Generation. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa neural connectipn (hubungan saraf) baru terbentuk di bagian yang paling banyak digunakan dari otak mereka, dan terus terjadi sampai dewasa. Dengan demikian , pengalaman multimedia telah membuat mereka lebih visual dan lebih baik dari kemampuan spasialnya. Kemampuan koordinasi antara tangan-mata mereka menjadi lebih baik, dan mereka lebih efektif dan membuat keputusan serta berkolaborasi.
Sedikit banyak buku ini menjelaskan kepada saya bagaimana anak pertama saya Ryan yang duduk di kelas 2 SMP seringkali asik (baca : setengah autis) di ruang keluarga dengan earphone MP3 dari Ipod, sementara tangannya sibuk mengerjakan tugas presentasi sekolah (yang diambil dari e-Learning sekolah) di notebooknya yang terhubung ke Google, Wikipedia dan Youtube untuk mencari bahan presentasi, sambil sesekali berkirim message lewat BBM ke teman-temannya. Atau bagaiman Rifqy yang kelas 5 SD hanya dalam 1-2 jam mempelajari gadget baru saya tanpa buku petunjuk, untuk kemudian fasih menggunakan Scrapbooker, Action Memo, NFC hingga Air Gesture dan S Voice. Serta Rayya yang waktu itu duduk di TK A berhasil membuat saya terpaksa harus membayar tagihan kartu kredit sebesar US$758 akibat tanpa dimengertinya telah berbelanja di iStore untuk perlengkapan masak game online Bakery Story yang dijalankannya di iPad hanya dalam waktu 2 jam.
Banyak hal lain lagi yang diceritakan dalam buku tersebut, dimana dalam kesimpulan akhirnya Tapscott menulis “The bottom line is this: If you understand Net Generation, you will understand the future”
Happy reading and Love Your Monday...
Yadid ARA
(pemilik account LinkedIn, Facebook, YouTube, Instagram, Path, Circle, Pinterest, Blogger dan pengguna aktif BBM, WhatsApp dan Line..hehehe)
No comments:
Post a Comment